Minggu, 18 Agustus 2013

Penggunaan perasaan yang ideal part 1

  Seperti yang sudah diketahui,perasaan itu cenderung naik turun(suka duka).Maka dari itu penggunaan perasaan ini tidak selalu konstan.Seekstrimnya kita membuat perasaan kita bahagia itu tetap saja tidak akan bisa terlaksana.Contohnya ingin merasakan bahagia makan,jika sudah kenyang maka syaraf pengecap pun tidak dapat merasa nikmat kembali karena tubuh terfokus pada makanan yang sudah penuh di dalam perut.
  Manusia dibekali perasaan oleh Allah untuk menikmati hidup yang merupakan anugerah dari-Nya.Penggunaan perasaan tersebut sangatlah penting untuk digunakan sebagaimana mestinya(tidak berlebihan).
  Jika ditinjau dari kehidupan ini,sesuatu yang dapat merasa/memiliki perasaan itu hanyalah makhluk hidup.Berapa jenis makhluk hidup di dunia ini?yang sudah kita ketahui,makhluk hidup ada 3 jenis yaitu tumbuhan,hewan,dan manusia.
  Dalam masing-masing makhluk hidup tersebut,memiliki tanggung jawab hidup yang berbeda-beda.
Tumbuhan dan hewan diketahui tidak memiliki akal,jika ditinjau dari Q.S Al-Isra ayat 36 bahwa setiap pendengaran,penglihatan,dan hati nurani akan dimintai pertanggungjawaban maka kedudukan 2 makhluk ini di bumi adalah sebagai pelengkap.
  Lantas apa tanggung jawab manusia hidup di bumi ini?yaitu sebagai khalifah fil ardh.Seperti pada Q.S Al-Baqarah ayat 30,bahwa Allah menjadikan manusia Khalifah di muka bumi yang menggantikan makhluk sebelumnya yang hidup di muka bumi.
  Maka dari itu,jelaslah berbeda antara manusia dan hewan.Perbedaan tersebut terletak pada akalnya.Jika dilihat pada kesehariannya,hewan memuaskan perasaannya dengan segala cara,seperti mengambil ikan masakan di rumah,kencing sembarangan,bahkan memperkosa hewan lain dengan bergantian.Lantas apa yang dilakukan manusia pada kesehariannya dalam memenuhi kebutuhan perasaannya?

-Bersambung-